Kamis, 09 Mei 2013

PERBEDAAN KEBUDAYAAN BELANDA DAN INDONESIA

Keterkaitan Budaya dengan Sejarah

 

 

Dari uraian penjelasan diatas penulis mencoba menyimpulkan bahwa Budaya sangat erat ketertkaitannya dengan Sejarah. Tulisan ini pun bukan bertujuan untuk membandingan antara Sejarah dengan Budaya. Tapi mencoba untuk menjelaskan bagaimana antara Sejarah dan Budaya adalah saring beriringan tidak bertolakbelakang atau bahkan saling mencacimaki. 

Tidak ada suatu hal pun yang dapat lepas dari yang namanya Sejarah, jika hal tersebut tidak memiliki Sejarah patut dipertanyakanlah eksistensi keberadaan hal tersebut. 

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Budaya adalah gaya hidup khas dari suatu masyarakat yang berlangsung secara lama dan diturunkan dari generasi ke generasi (Kusumohamidjojo.2009:201), dan Sejarah adalah suatu peristiwa masa lampau yang direkonstruksikan dalam sebuah tulisan atau media lainnya (Kuntowijoyo, 2005:17). Atau juga Sejarah adalah sebuah Peristiwa, Kisah dan Ilmu yang berbicara tentang masa lalu demi kebaikan masa kini atau masa yang akan datang (Ali.1963:8). 

Penulis pun berpendapat bahwa dari berbagai definisi perihal Sejarah dan Budaya merujuk kepada suatu kesimpulan bahwa Sejarah dan Budaya itu salaing berkaitan satu sama lain, yang dimaksud berkaitan adalah ketika dimana kita mengkaji perihal Sejarah suatu pedesaan secara tidak langsung para Sejarawan mau tidak mau terjun, masuk dan berkelut kepada Budaya di pedesaan itu sendiri. Sebaliknya ketika seorang Budayawan akan mempelajari Budaya suatu Suku, Bangsa atau Etnis mereka pun pasti akan bergelut dengan Sejarah dari Suku, Bangsa atau Etnis yang akan dipelajarinya itu, jika memang suatu Suku, Bangsa dan Etnis tersebut telah ada Sejarahnya. Jika belum, maka para Budayawan akan menghubungi Sejarawan untuk meneliti Sejarah dari suatu Suku, Bangsa dan Etnis tersebut. Dan pada sisi ini terlihat bagaimana Sejarawan dan Budayawan dapat beriringan. 

Cara berfikir sejarah yang plurikausal membuatnya bisa berguna bagi setiap aspek kehidupan dan setiap disiplin ilmu (Kuntowijiyo.2005). Begitu pula dengan Sejarah Penulisan Sejarah (Historiografi) yang sangat kental akan peran Budaya didalamnya. Dalam penulisan Sejarah, para Sejarawan pasti dipengaruhi oleh jiwa zamannya (Zeitgeist). Dimana yang dimaksudkan dalam jiwa zaman tersebut adalah dimana Budaya, perilaku dan kebiasaan yang sedang terjadi pada zaman tersebut melatarbelakangi penulisan sejarahnya. Seperti misal, dimana seorang Sejarawan Yunani dan Sejarawan Persia tidak akan sama dalam menuliskan perihal peperangan antar kedua bangsa tersebut (Kuntowijoyo.2005:35-57). 

Maka jelas dari semua runtutan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Budaya sangat berperan terhadap Sejarah dan prosesnya. Sebaliknya, Sejarah pun sangat berperan besar terhadap Budaya sekitar. Walaupun memang diakui Sejarah adalah suatu Disiplin Ilmu yang plurikausal yaitu yang berpikir dengan banyak aspek yang menjadikannya diperlukan oleh setiap Disiplin Ilmu.


SEJARAH INDONESIA DENGAN BELANDA

Belanda sangat menghargari kerjasama budaya dengan Indonesia. Ini tentu saja sebagian berkaitan dengan ikatan historis antara kedua negara serta Belanda ingin ikut dalam pelestarian ‘warisan budaya bersama’ di Indonesia. Di samping itu, Indonesia menjadi sumber inspirasi bagi sejumlah besar seniman muda Belanda, sehingga menghasilkan pertukaran seniman dan kelompok. Ini merupakan latar belakang didirikannya Erasmus Huis pada 1970.

Lembaga yang dibuka oleh Pangeran Bernhard ini awalnya menempati sebuah rumah di Jalan Menteng Raya 25 di Jakarta. Di tempat itu digelar berbagai kegiatan budaya seperti ceramah, diskusi, pameran, konser, pemutaran film dan kursus bahasa Belanda (kini berada di bawah Erasmus Taalcentrum) dengan tokoh-tokoh penting dari dunia budaya Belanda dan Indonesia. Segera tampak dengan jelas bahwa dibutuhkan sebuah gedung yang lebih besar lagi untuk dapat menampung segala kegiatan.

 
Pada 1981 Erasmus Huis menempati gedung di sebelah bangunan baru Kedutaan Besar Belanda di daerah perkantoran dan perbankan di Jakarta, Kuningan di Jalan Rasuna Said. Di gedung baru ini, program Erasmus Huis mulai mendapatkan bentuk. Erasmus bekerja sama erat dengan sekolah musik, sekolah seni, museum, galeri serta lembaga budaya lainnya di Indonesia. Dengan berjalannya waktu, Erasmus Huis berkembang menjadi sebuah pusat kebudayan yang penting bagi iklim budaya di Jakarta dan di luarnya.

 VIDEO SEJARAH INDONESIA DAN BELANDA





KEBUDAYAAN INDONESIA



Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut.

Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.

Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan.

Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia mampu hidup secara berdampingan, saling mengisi, dan ataupun berjalan secara paralel. Misalnya kebudayaan kraton atau kerajaan yang berdiri sejalan secara paralel dengan kebudayaan berburu meramu kelompok masyarakat tertentu. Dalam konteks kekinian dapat kita temui bagaimana kebudayaan masyarakat urban dapat berjalan paralel dengan kebudayaan rural atau pedesaan, bahkan dengan kebudayaan berburu meramu yang hidup jauh terpencil.

Sesungguhnya peran pemerintah dalam konteks menjaga keanekaragaman kebudayaan adalah sangat penting. Dalam konteks ini pemerintah berfungsi sebagai pengayom dan pelindung bagi warganya, sekaligus sebagai penjaga tata hubungan interaksi antar kelompok-kelompok kebudayaan yang ada di Indonesia. Namun sayangnya pemerintah yang kita anggap sebagai pengayom dan pelindung, dilain sisi ternyata tidak mampu untuk memberikan ruang yang cukup bagi semua kelompok-kelompok yang hidup di Indonesia. Misalnya bagaimana pemerintah dulunya tidak memberikan ruang bagi kelompok-kelompok sukubangsa asli minoritas untuk berkembang sesuai dengan kebudayaannya.

KEBUDAYAAN BELANDA

 

Meskipun luasnya relatif kecil, Belanda memiliki tradisi yang kaya dan toleran terhadap aneka budaya dan agama. Selama bertahun-tahun Belanda telah menerima penduduk yang asal usulnya bukan dari negara lain dan Anda akan menemukan betapa terbukanya penduduk Belanda terhadap pengunjung asing. Dengan keindahan alam yang berlimpah serta sejumlah kota kosmopolitan yang dinamis, Belanda memiliki banyak hal yang menarik bagi mahasiswa internasional.

Belanda juga merupakan negara yang cukup aman dengan tingkat kejahatan yang rendah. Anda akan menemukan banyak penduduk Belanda yang dapat berbahasa Inggris. Namun belajar sedikit bahasa Belanda sebelum Anda tiba akan berguna karena akan mempermudah integrasi Anda ke dalam masyarakat Belanda. Kursus bahasa Belanda bagi mahasiswa asing dapat ditemukan di sini.

Jika Anda memilih Belanda sebagai tempat tujuan belajar, kemungkinan besar Anda akan bertempat tinggal di salah satu kota kosmopolitan Belanda: Amsterdam, Den Haag, Maastricht, Rotterdam atau Utrecht.

Masing-masing kota tersebut memiliki daya tarik tersendiri yang unik. Amsterdam yang bersejarah menyediakan banyak sekali acara seni dan budaya, sedangkan pemandangan jalan dan sistem kanal yang cantik menjadikan kota ini sebuah tempat yang istimewa untuk dijelajahi dengan mengendarai sepeda atau berjalan kaki. Utrecht juga merupakan tempat yang bersejarah dan penuh dengan bangunan arsitektur abad pertengahan.

Rotterdam terbentang di kedua sisi sungai Maas dan secara menyeluruh memiliki sentuhan modern yang tercermin dari corak gedung yang inovatif, kehidupan malam kota metropolitan serta kalender acara kebudayaan sepanjang tahun. Tidak masalah di mana Anda memilih untuk meresapi budaya bersantai dan menikmati kelezatan kuliner Belanda, karena kota-kota di Belanda menawarkan banyak hal menarik bagi mahasiswa internasional. Perekonomian Belanda sedang bergerak dari yang berbasis pada produksi menuju perekonomian yang bertumpu pada industri jasa. Negara ini merupakan salah satu pengekspor hasil pertanian terbesar di dunia, tetapi juga memiliki industri kreatif yang kuat.

Sama terkenalnya karena keju kerasnya dan budaya café, Belanda menyediakan deretan bar, restoran serta pasar untuk memanjakan lidah Anda. Masyarakat Belanda yang majemuk ini dengan sendirinya menawarkan banyak sekali tempat bersantap yang beraneka ragam. Jadi, apabila makanan Belanda bukanlah kesukaan Anda, Anda akan menemukan berlimpah jenis makanan lain yang tersedia dari seluruh penjuru dunia.

Sumber 1 : http://www.hotcourses.co.id/study-in-netherlands/study-guides/dutch-culture/
Sumber 3 : http://erasmushuis-in.nlmission.org/erasmus-huis/sejarah.html
Sumber 3 : http://catatanazmil.blogspot.com/2012/01/keterkaitan-budaya-terhadap-sejarah.html

Minggu, 05 Mei 2013

Tugas Soft Skill Ilmu Budaya Dasar

PRIA PILIHANKU TAK DIRESTUI
Sebelumnya, demi Allah, ini cerita yang sesungguhnya, bukan karangan. Begini ceritanya, saya baru saja lulus dari perguruan tinggi. Setahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang laki-laki. Pendekatan kami lakukan untuk saling mengenal satu sama lain. Hingga akhirnya, kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan kami supaya lebih dekat (“pacaran”). Niat kita berpacaran adalah, untuk ke jenjang pernikahan.
Namun, baru 3 pekan, orang tua saya, terutama ibu saya tidak setuju karena alasan harga diri kelurga. Alasannya adalah :

1. Ibu saya tidak rela jika saya mendapatkan laki-laki yang menurut beliau jelek. Secara terang-terangan, ibu saya mengatakan hal itu pada saya.

2. Nilai Indeks Prestasi saya lebih tinggi di atas pacar saya, dan oleh keluarga saya, saya dianggap lebih baik daripada pacar saya.

3. Keluarga saya berpendapat, laki-laki pilihan saya bukan pria baik-baik, karena dianggap merayu saya, sehingga saya mau menikah dengannya. Padahal, Demi Allah…, dia orang baik-baik, taat beragama, mengerti dengan baik tentang Islam, dan dari keluarga taat juga.
Akhirnya, kita berdua memutuskan untuk melanjutkan hubungan kita secara diam-diam, dan sampai saat ini masih berlanjut. Saya tahu, apa yang telah saya lakukan adalah kesalahan. Tapi, saya tetap yakin pada pendirian saya, bahwa dia memang yang terbaik buat saya. Saya berpikir tidak hanya menggunakan logika, namun menggunakan hati nurani saya.
Entah mengapa, hubungan kami yang masih berlanjut tercium oleh keluarga saya. Jelas saja, ibu saya dengan kasarnya mengancam dan mengutuk saya, “Kalau kamu masih mau belain dia, aku bukan ibumu lagi.” Tak hanya itu, ibu, bapak, adik saya juga menghina fisiknya. Saya tahu, Ridha Allah itu ada pada ridha orang tua. Namun, apakah saya sebagai anak tidak memiliki hak asasi untuk memilih dan untuk bahagia?

Pertanyaan :

1. Komentari tulisan tsb menurut anda.
2. Berikan solusi utk kasus tsb.

Jawab

Ass. perkenalkan nama saya Maulana Oktofitriadi mahasiswa universitas gunadarma kelas 4KA34.
Dalam hal ini sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Ibu Wulan tentang artikel hubungan ibu dan anak yang berselisih dan mengakibatkan hancurnya hubungan anak dengan teman dekatnya.

1. Saya berpendapat bahwa sesungguhnya perbuatan ibu dan anak ini sebenarnya tidak ada yang bisa disalahkan, di satu sisi anak mempunyai hak asasi untuk memilih pasangan hidupnya, di sisi lain orang tua melihat dari sisi Bibit, Bebet, Bobot pasangan yang dipilihnya, sehingga pada kasus ini orang tua merasa lebih memahami dalam memilih jodoh yang terbaik untuk anaknya. Kejadian seperti ini membuat Anak mengalami depresi dan stres yang mendalam, yang menyebabkan hubungan Anak dengan orang tua dan anak dengan Teman dekatnya menjadi buruk, bahkan jauh lebih buruk.

2. Solusi untuk kasus ini :

Saya berfikit bahwa ini adalah suatu kasus yang didasari dengan sifat egois dalam diri. sehingga dapat dipastikan bahwa kasus seperti ini sesuhungguhnya akan sangat merugikan dan akan berdampak besar pada runtuhnya sebuah keluarga. Oleh karena itu saya Maulana Oktofitriadi Anak Sistem Informasi kelas 4KA34 berpendapat untuk kasus seperti ini Solusi yang paling tepat adalah :

A. (Bagi Anak / Orang tua) Cobalah berbicara pada orang tua, bertukar pikiran dan berkomunikasi untuk mencari lakukan proses ini dengan kepala dingin, cari waktu dan kondisi yang tepat.

B. (Bagi Anak / Orang tua) Setelah berunding dengan orang tua, cobalah jelaskan kelebihan apabila memilih dia sebagai pasangan hidup, dan bertanya kepada mereka (orang tua) tentang pendapatnya ? (Apabila pendapat mereka masih kasar cobalah bicara di lain waktu)

C. (Bagi Anak) Ingat Kabur dari rumah bukanlah solusi yang tepat, Cari orang kepercayaan anda (Teman Dekat, Sahabat, dll) untuk mencurahkan isi hati anda dan meminta pendapat mereka. Dalam hal ini sebagai antisipasi daripada Stress dan depresi yang di alami, Karena dengan bercerita (Curhat) Akan mengurangi tingkat stress / Depresi.

D. (Bagi Anak) cobalah bertemu dengan pasangan untuk membicarakan agar sesegera mungkin memperbaiki apa yang menjadi penyebab orang tua tidak mensetujui ( Apabila dalam hal ini anda dapat dirubah, Maka kasus ini dapat mudah terselesaikan)

E. (Bagi anak) Ajaklah pasangan anda kerumah orangtua, agar (laki - laki) dapat menjelaskan tentang kelebihan yang dimilikinya, serta niatnya yang sungguh - sungguh ingin menjalin hubungan yang jauh lebih serius di depan.

F. (Bagi Orangtua) Sesungguhnya bukanlah hal yang tepat untuk melihat segala sesuatu hanya dari kulitnya saja, cobalah untuk melihat lebih dalam lagi tentang seseorang yang menjadi pilihannya (anak)

G. (Bagi Orangtua) berikanlah kesempatan bagi anak untuk membuktikan bahwa sesungguhnya dialah pilihan yang terbaik, (bagi kasus ini ketika anak dapat membuktikan hal tsb, cobalah untuk menerimanya dan hilangkan rasa gengsi sesegera mungkin orang tua meminta maaf. Sebaliknya jika anak gagal membuktikan kepada orang tuanya, maka sesungguhnya anak akan jauh lebih mengerti mengapa alasan orang tua menolak jodoh pilihan anaknya, dan sesegera mungkin ketika anak gagal, untuk memeluknya, merangkulnya agar anak tidak merasa terkucili).

H. (Bagi Anak) Pernikahan adalah sesuatu langkah yang sangat besar, sehingga berhati - hatilah dalam memilih pasangan, orang tua jelas lebih tau pasti jodoh yang paling tepat untuk anaknya. cobalah berunding dengan orang tua, Tapi apabila orang tua ternyata melihat dari sisi materi (Matre), COBALAH UNTUK KAWIN LARI !!!!

Senin, 18 Maret 2013

Ilmu Budaya Dasar


PENGERTIAN, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR

NAMA  : Maulana Oktofitriadi
KELAS  : 4 KA 34
NPM      : 19112103

Soal :

1. Jelaskan pengertian, tujuan ruang lingkup dari ilmu budaya dasar ?
2. Jelaskan pengertian kebudayaan , unsur-unsur kebudayaan, wujud kebudayaan, orientasi kebudayaan, nilai dan perubahaan kebudayaan?
3. Jelaskan kaitannya manusiadan kebudayaan?

JAWABAN :

 A. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR 
     Ilmu Budaya Dasar, dalam bahasa Inggris disebut Basic Humanities merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberi pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk mengkaji maalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah manusia tidak dapat dipisahkan dari masalah budaya atau pengetahuan budaya yang juga disebut sebagai humaniora. Humaniora adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan membuat manusia menjadi lebih manusiawi (humanior), dalam pengertian manusia lebih berbudaya. 

 B. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI MATA KULIAH 
      Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu komonen mata kuliah bertujuan untuk mengembangkan daya tanggap, persepsi, penalaran, dan apresiasi berkenaan dengan lingkungan budaya (Sub-Direktorat Kurikulum dan Perlengkapan Pengajaran, Direktorat Pembinaan Sarana Akademis, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983). Dengan demikian, dari mahasiswa yang telah memperoleh mata kuliah Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat lebih tanggap, memiliki penglihatan yang lebih jelas, memiliki pemikiran yang lebih mendalam, serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya. Selanjutnya, diharapkan agar mereka dapat ikut dalam pengembangan kebudayaan bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang yang luhur nilainya. 

     Jumlah mata kuliah yang dibebankan kepada setiap mahasiswa tanpa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar pun sudah cukup banyak, namun untuk mahasiswa dari fakultas eksakta, noneksakta, dan agama masih diberikan hanya sebagai salah satu komponen integral sehingga tidak jarang timbul pertanyaan, untuk apakah Ilmu Budaya Dasar diberikan? Setelah dikaji secara mendalam, ternyata Ilmu Budaya Dasar memang perlu diberikan kepada mereka karena sebagai berikut :

a. Mahasiswa perlu mengenal lebih mendalam dirinya sendiri sebagai manusia maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja, misalnya pemikiran dan perasaannya. 
b. Mahasiswa perlu mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup. 
c. Mahasiswa perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia, serta tahu masalah perilaku manusia. 
d. Mahasiswa perlu tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih intens terhadap masalah-masalah pemikiran, perasaan, serta perilaku manusia, dan ketentuan yan menciptakannya. 

C. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR 

   Ilmu Budaya Dasar atau basic humanities tidaklah identik dengan the humanities atau pengetahuan budaya yang mencakup keahlian filsafat dan seni yang dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian seperti seni sastra, seni tari, seni rupa, dan lain-lain. Jadi, Ilmu Budaya Dasar bukanlah ilmu tentang berbagai budaya, melainkan pengertian dasar dan pengertian umumnya tentang konsep-konsep dan teori-teori budaya yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan.

    Perdebatan terhadap berbagai masalah budaya ini dilakukan dengan menggunakan berbagai pengetahuan budaya (the humanities), baik dengan menggunakan suatu keahlian (disiplin) ataupun dengan menggunakan pendekatan berbagai keahlian (interdisipliner).

Wujud kebudayaan dan orientasi nilai budaya 

A.Wujud Kebudayaan 
Prof. Dr. Koentjoroningrat menguaikan tentang wujud kebudayaan menjadi 3 macam yaitu:
• Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide-de, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. 
• Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. 
• Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. 

     Wujud pertama adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba dan difoto. Letaknya dalam alam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak tersimpan dalam arsip kartu komputer, pita komputer, dan sebagainya. Ide-ide dan gagasan manusia ini banyak yang hidup dalam masyarakat dan memberi jiwa kepada masyarakat. Gagasan-gagasan itu tidak terlepas satu sama lain melainkan saling berkaitan menjadi suatu sistem, disebut sistem budaya atau cultural, yang dalam bahasa Indonesia disebut adat istiadat. 
     Wujud kedua adalah yang disebut sistem sosial atau sosial sistem, yaitu mengenai tindakan berpola manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi satu dengan lainnya dari waktu ke waktu, yang selalu menurut pola tertentu. Sistem sosial ini bersifat konkrit sehingga bisa diobservasi, difoto dan didokumentir. 
     Wujud ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik karya manusia dalam masyarakat. Sifatnya sangat konkrit berupa benda-benda yang bisa diraba, difoto dan dilihat. Ketiga wujud kebudayaan tersebut di atas dalam kehidupan ideal dan adat-istiadat mengatur dan mengarahkan tindakan manusia baik gagasan, tindakan dan karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan secara fisik. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk lingkungan hidup tertentu yang makin menjauhkan mansia dari lingkungan alamnya sehingga bisa mempengaruhi pola berpikir dan berbuatnya. 
B.Orientasi Nilai Budaya 
      Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa. 
    Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :
• Hakekat Hidup 
          1. Hidup itu buruk 
          2. Hidup itu baik 
       3. Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik. 
        4. Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan. 
• Hakekat Karya 
          1. Karya itu untuk menafkahi hidup 
          2. Karya itu untuk kehormatan. 
• Persepsi Manusia Tentang Waktu 

1. Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya. 

2. Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan. 

3. Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukannnya.

• Pandangan Terhadap Alam 
1. Manusia tunduk kepada alam yang dashyat. 
2. Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam. 
3. Manusia berusaha menguasai alam. 

• Hubungan Manusia Dengan Manusia 
1. Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong. 
2. Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin. 
3. Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri. 
Perubahan kebudayaan 
Contoh : Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan. Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya. 

   Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu: 

a.Mendorong perubahan kebudayaan 
    Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah. 

b. Menghambat perubahan kebudayaan Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material) Adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi tua yang kolot.

     Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan : 
 1. Faktor intern 
 • Perubahan Demografis 
  Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan. 
 • Konflik sosial 
    Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran. 
• Bencana alam 
  Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi. 
• Perubahan lingkungan alam 
  Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat. 

2.Faktor ekstern 
•Perdagangan 
    Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada. 
• Penyebaran agama 
   Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme. 
• Peperangan 
    Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia. 

 Kaitan Manusia dengan Kebudayaan 

 “MANUSIA DAN KEBUDAYAAN” 

A. Pengertian Kebudayaan 
     Kata budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara lebih rinci, banyak hal-hal yang dapat kita pelajari tentang definisi kebudayaan. Bagaimana cara pandang kita terhadap kebudayaan, serta bagaimana cara untuk menetrasi kebudayaan yang faktanya telah mempengaruhi kebudayaan lain. Jadi kesimpulan dari pengertian kebudayaan adalah hasil karya cipta karsa manusia yang berasal dari alam sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama. 

B. Kaitan Manusia Dengan Kebudayaan 
    Manusia seperti yang kita tahu, sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan. Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut. Banyak sekali kebudayaan di negara Indonesia tercinta kita ini, salah satunya adalah seperti kebudayaan Jawa, dan masih banyak lagi. 
   Hakikat manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Namun akhir-akhir ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ya, itu benar. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat kencang sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk ke dalam negara kita ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit ‘terpengaruh’ oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan kelalaian masyarakat sekarang yang tidak mampu menjaga keaslian budaya itu merupakan warisan dari nenek moyang kita terdahulu. Tapi ini sudah terlambat untuk diatasi. Mengapa? Ibaratnya itu kita seperti berjalan melawan arus yang sangat kencang, seperti itulah yang masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak mempersiapkan pertahanan untuk melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka mulai mengikuti arah arus tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini dibiarkan terus maka kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang. Tidakkah kita berpikir, bagaimana dengan anak cucu kita kelak yang akan mewariskan kebudayaan kita, sedangkan kebudayaannya itu sudah ‘tercemar’ oleh kebudayaan asing atau luar? Apakah mereka akan bangga dengan kebudayaannya itu? Sungguh ironis memang. 
    Jadi kesimpulan dari uraian di atas adalah kaitan manusia dan kebudayaan sangatlah erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa dari manusia itu sendiri. Dengan kebudayaan dapat mengatur kehidupan manusia untuk hidup bersosialisasi dengan manusia lain di sekitarnya. Dan kebudayaan dapat hilang karena masuknya budaya lain. Oleh sebab itu, banyak suku lain menolak kebudayaan dari luar di khawatirkan akan merusak kebudayaan yang mereka anut sejak jaman dahulu. 

sumber-sumber 

 DAFTAR PUSTAKA : 
http://rajarayuprabawati.wordpress.com/2012/03/20/wujud-kebudayaan/ http://beniazhari.blogspot.com/2010/12/pengertian-perubahan-kebudayaan-adalah.html http://rullykomenk.blogspot.com/2012/03/kaitan-manusia-dan-kebudayaan.html 
Widyosiswoyo, Supartomo. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia

Rabu, 28 November 2012

Sis Gelap Kehidupan Malam


‘Loe Gue End’ Ungkap Sisi Gelap Kehidupan Malam Anak Muda di Jakarta

OPINI | 26 October 2012 | 15:34Dibaca: 1031   Komentar: 0   Nihil
Jakarta - Film tentang kehidupan anak muda di Jakarta kembali hadir di layar lebar Indonesia. Film berjudul ‘Loe Gue End’ mengangkat kisah nyata yang terjadi pada kehidupan malam kota Jakarta dengan minuman-minuman alkohol, narkoba, dan lainnya.
“Di film ini ingin menunjukkan di kalangan muda itu pasti ada sisi gelapnya. Kita tampilkan film ini bukannya ingin mendidik remaja untuk tenggelam ke dunia gelap tapi berusaha menghindari agar mereka tidak terjerumus ke dunia tersebut. Film ini sih seperti peringatan kepada kaum muda khususnya,” ucap Nadine Alexandra saat konferensi pers di Central Park, Jakarta Barat, Kamis (25/10/12).
Zara mengatakan bahwa apa yang ditampilkan dalam film memang vulgar tapi nyata adanya. “Apa yang terjadi di film ini nyata (ada di Jakarta). Memang agak vulgar karena misinya mau menunjukkan secara ekstrem fakta yang ada. Ini lho kehidupan drugs, alkohol, dan lainnya,” terangnya.
Salah satu pemainnya, Dimas Beck, yang berperan cukup ekstrem di film itu pun butuh dampingan dari Yayasan Stigma. “Kita didampingi oleh yayasan mantan pengguna. Memang butuh observasi juga untuk memerankan film ini,” ungkapnya.
Dalam film yang diangkat dari novel karangan Zara Zettira itu juga benar-benar menampilkan adegan sedetail-detailnya bagaimana cara memakai obat terlarang tersebut. “Semoga dengan adanya film ini misinya bisa diambil penonton dan mendapat pelajaran tentang bagaimana itu drugs, alkohol, halimah, dan lainnya,” ungkap Zara di akhir acara.
Film ‘Loe Gue End’ akan tayang di bioskop pada 1 November 2012. Nadine Alexandra, Dimas Beck, Manohara, Dion Wiyoko, Kelly Tandiono, dan Moudy Zanya jadi bintang dalam film tersebut.
(kak/kak)

6 Cara Paling Asyik Habiskan Malam di Jakarta


img

Bundaran HI pada malam hari (Desi/detikTravel)

    Jakarta - Akhir pekan kali ini menjadi libur panjang yang ditunggu-tunggu. Bagi traveler yang tidak bisa berlibur ke luar kota, bisa leluasa menikmati keindahan Jakarta khususnya saat malam hari. Inilah 6 cara asyik habiskan malam di Jakarta. 

    Selama empat hari mulai dari Kamis esok, Jakarta akan rehat sementara dari kemacetan dan hiruk pikuknya. Saat malam hari, tak akan ada antrean pekerja di halte Trans Jakarta, kemacetan di jalan-jalan protokol, dan lain-lain. 

    Namun, tidak semua warga Jakarta bisa berlibur ke luar kota atau negeri. Nah, bagi Anda yang tidak bisa berlibur bisa memanfaatkan waktu ini untuk keliling dan menikmati keindahan Kota Jakarta saat malam hari. Jakarta akan terlihat lebih cantik. Berikut 6 cara asyik habiskan malam di Jakarta yang detikTravel kumpulkan, Rabu (14/11/2012):

    1. Naik sepeda di jantung ibukota

    Menikmati sejuknya udara Jakarta tentunya bisa Anda nikmati saat malam hari. Tidak menggunakan motor atau mobil, Anda bisa keliling dengan menggunakan sepeda. Selain bisa membuat badan lebih bugar dan sehat. Anda bisa mendapatkan waktu lebih untuk menikmati suasana Ibukota.

    Traveler bisa menggowes sepeda mengelilingi Jalan Medan Merdeka dengan leluasa. Sudah pasti, selain udara yang sejuk volume kendaraan yang melewati daerah tersebut pasti lebih sedikit. Dari situ Anda bisa masuk ke pelataran Monumen Nasional (Monas).

    Semakin malam akan ada banyak komunitas sepeda yang jalan-jalan di sekitaran jantung Ibukota. Puas keliling Monas dan sekitarnya, Anda bisa menuju Bundaran HI, Taman Menteng, atau Taman Suropati. Kalau bertepatan dengan malam Minggu, Anda dan pengendara sepeda lainnya bisa jalan-jalan dan menunggu Car Free Day pagi harinya di sekitar Bundaran HI.

    2. Hunting foto di Bundaran HI

    Cahaya lampu jalanan serta kelap-kelip lampu dari gedung-gedung pencakar langit, membuat Jakarta lebih eksotis saat malam. Bingung mau kemana? Saat malam tiba ambillah kamera dan Anda bisa berburu gambar warna-warni malam hari di Kota Jakarta.

    Tidak ada ruginya mengabadikan suasana malam Ibukota melalui jepretan-jepretan kamera Anda. Untuk melancarkan jurus ini, beberapa spot seperti Bundaran HI, pelataran Monas, sekitaran Kota Tua, dan lain-lain bisa menjadi spot pilihan Anda.

    Datanglah bersama teman, agar suasana lebih ramai dan seru! Namun, pastikan kendaraan terparkir di tempat aman atau dekatkan dengan diri Anda. Jangan sampai, Anda asyik berburu foto dan melupakan barang-barang Anda yang lainnya.

    3. Menikmati malam di Monas

    Saat long weekend, ada yang berbeda di pelataran Monas. Saat malam, muda-mudi yang memadu kasih, pedagang kaki lima, dan berbagai komunitas, saat hari libur pelataran Monas akan dipenuhi pedagang-pedagang atau dikenal dengan pasar kaget.

    Tidak hanya makanan, pelancong bisa berbelanja kaos, aksesoris, dan masih banyak lagi. Anak-anak pun bisa bermain dan berlari-larian di area sekitaran Monas. Selain itu, malam hari di Monas juga semakin meriah dengan banyaknya atraksi yang disuguhkan para seniman jalanan. Mulai dari ondel-ondel, debus akrobatik, dan pengamen-pengamen semua ada di sini.

    Tapi ingat, bila suasana ramai jaga barang bawaan. Jangan sampai ada yang hilang atau mungkin Anda terpisah dari teman-teman yang lain.

    4. Wisata kuliner di Taman Menteng

    Puas keliling Jakarta, saatnya mengisi perut. Taman kota yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat ini bisa jadi pilihan. Lampu-lampu cantik yang ada di setiap sudut taman membuat suasanya romantis.

    Anda juga bisa berburu kuliner di samping taman. Ada banyak pilihan makanan yang bisa Anda pilih dan nikmati di sini. Tempat yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat ini hampir setiap malamnya di penuhi oleh muda-mudi. Di situlah Anda bisa berburu kuliner di pusat jajanan Menteng yang menjajakan beragam makanan.

    Selain itu, Anda bisa duduk santai bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menikmati Taman Menteng sore hari. Menyaksikan komunitas yang berkumpul juga seru, seperti komunitas sepeda, musik, pelukis dan lainnya. 

    5. Jelajah Kota Tua malam hari

    Tidak cuma siang, kawasan Kota Tua di Jakarta Barat juga ramai saat malam hari. Cobalah ke sana lewat tengah malam. Ada banyak komunitas yang berkumpul di sana, kebanyakan komunitas sepeda motor. Minuman hangat juga dijajakan para penjual yang menggendong atau mendorong barang dagangannya.

    Di Kota Tua wisatawan juga bisa mengikuti tur jelajah Kota Tua yang digelar oleh komunitas KHI. Tur ini dinamakan Jakarta Night Trail. Dalam tur ini, Anda bisa mengelilingi museum-museum dan beberapa ikon Kota Tua saat malam hari.

    Tur ini bisa diikuti oleh semua umur, baik anak-anak sampai orang tua. Ikuti saja Public Event yang hampir tiap minggu digelar oleh KHI. Anda tak perlu bayar sepeser pun untuk tur ini!

    6. Berkemah di Kepulauan Seribu

    Bosan dengan panoramaiIbukota yang penuh dengan gedung pencakar langit, Anda bisa bergeser ke utara Jakarta. Ya, lebih tepatnya ke Kabupaten Kepulauan Seribu. Anda bisa melihat sisi lain Jakarta dengan panorama laut, ombak, karang, dan pulau-pulau yang selalu menarik untuk disinggahi.

    Bermalam di kepulauan ini, traveler tidak harus menginap di hotel atau tempat sejenis lainnya. Cobalah berkemah di sekitaran pantainya. Saat malam tiba, Anda akan merasa lebih menyatu dengan alam. Di mana debur ombak, dinginnya angin laut dan suara-suara binatang malam berpadu.

    Bila cuaca memungkinkan, Anda dan teman-teman seperjalanan bisa membuat api unggun sambil barbecue dan bernyanyi bersama. Sepanjang malam, Anda bisa bertukar pikiran dengan teman lainnya. Selain seru, kegiatan ini juga bisa mempererat hubungan dengan teman-teman lainnya.

    Sumber : http://travel.detik.com/read/2012/11/14/154833/2091752/1048/6-cara-paling-asyik-habiskan-malam-di-jakarta

    KPK Semakin Lemah


    Kawan-kawan, KPK semakin dilemahkan. 
    Perkembangan terbaru dari kasus korupsi POLRI semakin mengkhawatirkan. Polisi mendatangi dan mengepung gedung KPK, dengan niat menangkap salah satu penyidik KPK yang tengah mengusut Djoko Susilo dalam kasus korupsi simulator SIM. 
    Sebelumnya, 31 Juli lalu KPK menyita barang-barang bukti korupsi alat simulator di Korps Lalulintas Polri. Petugas polisi dan KPK bersitegang saat penyitaan. Petugas KPK terkunci, tak dibolehkan membawa barang bukti. Dari bukti itulah KPK menetapkan dua perwira berpangkat jenderal sebagai tersangka; Irjen Djoko Susilo, bekas Kakorlantas Polri dan Brigjen Didik Purnomo (Wakil Kakorlantas Polri).
    Inilah yang membuat saya, memulai sebuah petisi menuntut agar Polri menyerahkan kasus korupsi alat simulator ke KPK, dan membiarkan KPK melakukan tugasnya. 
    Kita menuntut Polri berubah. Mengintrospeksi diri dengan menempatkan dirinya berdiri bersama KPK, memberantas korupsi. Tak terkecuali dalam dirinya sendiri. Sehingga jelas bahwa setiap orang, tak pandang jabatan dan pangkatnya, sama dan setara di hadapan hukum. Jika menghalangi, maka slogan antikorupsi Polri hanya jadi pepesan kosong. 
    Bersama Masyarakat Peduli Pemberantasan Korupsi, atau yang sekarang dijuluki“Semut Rang-Rang” kami meminta Presiden mengintruksikan Kapolri dan Jaksa Agung RI agar menyerahkan sekaligus mempercayakan penyidikan kasus ini kepada KPK. Pernyataan Jaksa Agung Basrief Arief yang menyatakan bahwa KPK berhak menyidik kasus ini sesuai UU sudah sangat tepat dan tinggal diwujudkan dalam tindakan nyata.

    Petisi ini dimulai dan didukung oleh:
    Anita Wahid, Teten Masduki, Benny Susetyo, Yenti Garnasih,  Abdul Rahman Saleh,  Chairul Imam,  Rebecca Gultom, Sri Palupi, Bambang Widodo Umar, Zumrotin K Susilo, Fadjroel Rachman,  Todung Mulya Lubis, Asep Rahmat Fajar,  Effendi Gazali, Radar Panca Dahana, Taufik Basari, Donal Fariz, Ahmad Syafii Maarif, Shalahuddin Wahid, Mgr. D. Situmorang, Frans Magnis-Suseno SJ, Pdt. Andreas Y. Wangoe, Bikkhu Sri Pannyavaro, Djohan Effendi, dan Nyoman Udayana Sangging.

    Panglima Burung


    Dalam masyarakat Dayak, dipercaya ada ada suatu makhluk yang disebut-sebut sangat agung, sakti, ksatria, dan berwibawa. Sosok tersebut konon menghuni gunung di pedalaman Kalimantan, bersinggungan dengan alam gaib. Pemimpin spiritual, panglima perang, guru, dan tetua yang diagungkan. Ialah panglima perang Dayak, Panglima Burung, yang disebut Pangkalima oleh orang Dayak pedalaman.

    Ada banyak sekali versi cerita mengenai sosok panglima tertinggi masyarakat Dayak, Panglima Burung, terutama setelah namanya mencuat saat kerusuhan Sambas dan Sampit. Ada yang menyebutkan ia telah hidup selama beratus-ratus tahun dan tinggal di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Ada pula kabar tentang Panglima Burung yang berwujud gaib dan bisa berbentuk laki-laki atau perempuan tergantung situasi. Juga mengenai sosok Panglima Burung yang merupakan tokoh masyarakat Dayak yang telah tiada, namun sahabat anehdidunia.blogspot.com rohnya dapat diajak berkomunikasi lewat suatu ritual. Hingga cerita yang menyebutkan ia adalah penjelmaan dari Burung Enggang, burung yang dianggap keramat dan suci di Kalimantan.

    http://anehdidunia.blogspot.com

    Selain banyaknya versi cerita, di penjuru Kalimantan juga ada banyak orang yang mengaku sebagai Panglima Burung, entah di Tarakan, Sampit, atau pun Pontianak. Namun setiap pengakuan itu hanya diyakini dengan tiga cara yang berbeda; ada yang percaya, ada yang tidak percaya, dan ada yang ragu-ragu. Belum ada bukti otentik yang memastikan salah satunya adalah benar-benar Panglima Burung yang sejati. http://anehdidunia.blogspot.com

    Banyak sekali isu dan cerita yang beredar, namun ada satu versi yang menurut saya sangat pas menggambarkan apa dan siapa itu Penglima Burung. Ia adalah sosok yang menggambarkan orang Dayak secara umum. Panglima Burung adalah perlambang orang Dayak. Baik itu sifatnya, tindak-tanduknya, dan segala sesuatu tentang dirinya.


    http://anehdidunia.blogspot.com

    Lalu bagaimanakah seorang Panglima Burung itu, bagaimana ia bisa melambangkan orang Dayak? Selain sakti dan kebal, Panglima Burung juga adalah sosok yang kalem, tenang, penyabar, dan tidak suka membuat keonaran. Ini sesuai dengan tipikal orang Dayak yang juga ramah dan penyabar, bahkan kadang pemalu. Cukup sulit untuk membujuk orang Dayak pedalaman agar mau difoto, kadang harus menyuguhkan imbalan berupa rokok kretek.

    Dan kenyataan di lapangan membuyarkan semua stereotipe terhadap orang Dayak sebagai orang yang kejam, ganas, dan beringas. Dalam kehidupan bermasyarakat, orang Dayak bisa dibilang cukup pemalu, tetap menerima para pendatang dengan baik-baik, dan senantiasa menjaga keutuhan warisan nenek moyang baik religi maupun ritual. Seperti Penglima Burung yang bersabar dan tetap tenang mendiami pedalaman, masyarakat Dayak pun banyak yang mengalah ketika penebang kayu dan penambang emas memasuki daerah mereka. Meskipun tetap kukuh memegang ajaran leluhur, tak pernah ada konflik ketika ada anggota masyarakatnya yang beralih ke agama-agama yang dibawa oleh para pendatang.

    Kesederhanaan pun identik dengan sosok Panglima Burung. Walaupun sosok yang diagungkan, ia tidak bertempat tinggal di istana atau bangunan yang mewah. Ia bersembunyi dan bertapa di gunung dan menyatu dengan alam. Masyarakat Dayak pedalaman pun tidak pernah peduli dengan nilai nominal uang. Para pendatang bisa dengan mudah berbarter barang seperti kopi, garam, atau rokok dengan mereka. 
    http://anehdidunia.blogspot.com

    http://anehdidunia.blogspot.com

    Panglima Burung diceritakan jarang menampakkan dirinya, karena sifatnya yang tidak suka pamer kekuatan. Begitupun orang Dayak, yang tidak sembarangan masuk ke kota sambil membawa mandau, sumpit, atau panah. Senjata-senjata tersebut pada umumnya digunakan untuk berburu di hutan, dan mandau tidak dilepaskan dari kumpang (sarung) jika tak ada perihal yang penting atau mendesak.

    Lantas di manakah budaya kekerasan dan keberingasan orang Dayak yang santer dibicarakan dan ditakuti itu? Ada satu perkara Panglima Burung turun gunung, yaitu ketika setelah terus-menerus bersabar dan kesabarannya itu habis. Panglima burung memang sosok yang sangat penyabar, namun jika batas kesabaran sudah melewati batas, perkara akan menjadi lain. Ia akan berubah menjadi seorang pemurka. Ini benar-benar menjadi penggambaran sempurna mengenai orang Dayak yang ramah, pemalu, dan penyabar, namun akan berubah menjadi sangat ganas dan kejam jika sudah kesabarannya sudah habis.

    Panglima Burung yang murka akan segera turun gunung dan mengumpulkan pasukannya. Ritual–yang di Kalimankan Barat dinamakan Mangkuk Merah–dilakukan untuk mengumpulkan prajurit Dayak dari saentero Kalimantan. Tarian-tarian perang bersahut-sahutan, mandau melekat erat di pinggang. Sahabat anehdidunia.blogspot.com mereka yang tadinya orang-orang yang sangat baik akan terlihat menyeramkan. Senyum di wajahnya menghilang, digantikan tatapan mata ganas yang seperti terhipnotis. Mereka siap berperang, mengayau–memenggal dan membawa kepala musuh. Inilah yang terjadi di kota Sampit beberapa tahun silam, ketika pemenggalan kepala terjadi di mana-mana hampir di tiap sudut kota.

    Meskipun kejam dan beringas dalam keadaan marah, Penglima Burung sebagaimana halnya orang Dayak tetap berpegang teguh pada norma dan aturan yang mereka yakini. Antara lain tidak mengotori kesucian tempat ibadah–agama manapun–dengan merusaknya atau membunuh di dalamnya. Karena kekerasan dalam masyarakat Dayak ditempatkan sebagai opsi terakhir, saat kesabaran sudah habis dan jalan damai tak bisa lagi ditempuh, itu dalam sudut pandang mereka. Pembunuhan, dan kegiatan mengayau, dalam hati kecil mereka itu tak boleh dilakukan, tetapi karena didesak ke pilihan terakhir dan untuk mengubah apa yang menurut mereka salah, itu memang harus dilakukan. Inilah budaya kekerasan yang sebenarnya patut ditakuti itu.

    Kemisteriusan memang sangat identik dengan orang Dayak. Stereotipe ganas dan kejam pun masih melekat. Memang tidak semuanya baik, karena ada banyak juga kekurangannya dan kesalahannya. Terlebih lagi kekerasan, yang apapun bentuk dan alasannya, tetap saja tidak dapat dibenarkan. Terlepas dari segala macam legenda dan mitos, atau nyata tidaknya tokoh tersebut, Panglima Burung bagi saya merupakan sosok perlambang sejati orang Dayak.

    Amun ikam kada maulah sual awan ulun, ulun gen kada handak jua bahual lawan pian malah ulun maangkat dingsanak awan pian, begitu yang diucapkan orang Kalimantan khususnya orang Banjar untuk menggambarkan sikap dari orang-orang Dayak.


    Read more: http://www.anehdidunia.com/2012/07/kisah-panglima-burung-antara-mitos-dan.html#ixzz2DWTal0iY